Agnes yang merasa jenuh dengan kehidupan kota dan rutinitas yang
dijalananinya memutuskan untuk menyepi di daerah puncak yang sepi dan
jarang dikunjungi orang.
Agnes menemukan sebuah villa terpencil yang jauh dari keramaian, di villa
itu Agnes disambut penjaganya yang dipanggil Kaka.
Malam itu ketika Agnes sedang merenung, menikmati hangatnya perapian hanya
berbalut piyama terusan, kaka berdiri disampingnya dan berkata kalau
teman-temannya ingin berkenalan dengannya,.
Agnes mengeluh dalam hati ‘aduh, apa aku tidak bisa tenang barang
sebentar, dasar penggemar’ namun ia berdiri dan berbalik menyambut
penggemarnya.
Dan Agnes terkejut.
Di hadapannya berdiri sepuluh orang laki-laki dengan tampang mesum dan
menelan liur melihat siluet tubuh agnes melalui piyama tipis yang
menerawang akibat nyala api di belakang Agnes, Agnes mengenali mereka
sebagai, empat orang adalah tukang ojek yang mangkal di dekat pasar dan
lima orang kuli bangunan yang membangun villa dekat situ.
Kaka berkata ‘Kita-kita mau ngewe sama non, abis non seksi sekali. Ngga
usah ngelawan, ngga bakal ada yang dengar. Kecuali kalo non mau dikasarin
dan kita buang ke penampungan gelandangan biar non diewe sama mereka’
Agnes tersenyum binal, ia sama sekali tidak berkeinginan melawan karena
melihat tampang mesum mereka Agnes justru merasa terbakar gairahnya,
terlebih lagi ia membayangkan sensasi bercinta dengan orang kampong dan
kuli bangunan, lalu ia berkata ‘shut up, jangan ancam saya’ katanya sambil
membuka kancing piyamanya, meloloskannya melalui bahu, berdiri menantang.
‘Kalian mau ewe aku?’ katanya sambil berpose seperti patung dewi,
‘silahkan… makan malam sudah tersedia’
Kecuali Kaka semuanya maju merangsek Agnes. Tubuh agnes digerayangai,
diciumi, dijilat. Agnes mendesah-desah kenikmatan menerima serangan
bertubi begitu, remasan kasar, cubitan, French kiss, jilatan nakal.
Tak lama, Agnes jongkok dan mulai mengoral penis mereka satu persatu,
mereka semua sudah bugil dan mengerang nikmat merasakan isapan Agnes.
40 menit Agnes mengoral mereka. Agnes begitu liar, ia men deep throath
penis itu satu persatu, ia begitu terangsang melihat penis mereka yang
antara 25 sampai 30 cm itu, ia minum sperma mereka.
Kaka menjambak Agnes, dan melemparkannya ke karpet lembut di depan
perapian, dan mengangkannya. ‘Pernah di ewe kontol model begini?’ katanya
yang membuat Agnes membeliak, karena penis Kaka yang hampir sepanjang
lutut dan diameter kaleng bir, akhirnya Agnes tahu Kaka kependekan Kontol
Kuda.
Agnes harus bekerja keras, menerima sodokan , menggelinjang, menaik
turunkan pinggul, sambil mendesah keenakan merasakan penis Kaka mengisi
rahimnya, bahkan Agnes mendapat orgasmenya yang pertama bersamaan dengan
amblasnya keseluruhan penis Kaka. Agnes menggeletar.
‘Dasar lonte’ ejek Kaka ‘baru gitu dah keluar, nih terima sodokan gue,
biar tambah kelojotan’ kata Kaka sambil mulai menggejnot Agnes, yang makin
menggelinjang, dan mengerang keenakan.
Agnes mendapat orgasmenya yang keempat ketika Kaka menyemburkan spermanya
ke rahim Agnes, namun Agnes sama sekali tidak kuatir karena tubektominya
memastikan ia aman untuk bercinta. Tempatnya langsung digantikan, orang
kedua, yang mengangkat kaki agnes ke atas bahunya dan menggenjot Agnes
sebrutal yang ia bisa, mengi
Orang ketiga menunggingkan Agnes dan menyetubuhinya doggy style, sementara
orang keempat menyetubuhi mulut Agnes dengan ganas, membuat Agnes sedikit
tersedak menahan serangan mereka. dan mereka orgasme bersamaan dengan
Agnes.
Lalu Jai, salah seorang kuli bangunan menjilati anus Agnes. Agnes
mengerang merasakan sensasi tersebut, lalu Jai meludahi lubang anus Agnes,
dan tanpa ba bi bu, menghujamkan keseluruhan penisnya ke anus Agnes.
Agnes berteriak tertahan menerima serangan mendadak tersebut, kepalanya
terdongak ke belakang merasakan hujaman itu, mulutnya menganga, namun
segera mengeluarlkan desah kenikmatan dan erangan nafsu. Agnes sudah dapat
menguasai dirinya kembali dan menggerakkan pinggulnya seiring hentakan Jai
yang menyodominya. dan tak lama mereka orgasme berbarengan, kemudian Jai
menyorongkan penisnya ke mulut Agnes yang langsung memberikan deep throat
walau penis itu membawa sedikit kotoran dari anusnya.
Lima orang lainnya, membopong tubuh Agnes ke kamar, menghenyakkan tubuhnya
di kasur empuk, seorang dari mereka menyodomi Agnes dan menelentangkannya
di atas tubuhnya, seorang lagi segera menggasak vagina Agnes, sekarang
Agnes berada dalam posisi sandwich. Kepalanya yang agak terjulur ke luar
kasur menyebabkan mulutnya membuka dan memudahkan orang ke tiga untuk
merasakan deep throat dari Agnes, sementara dua orang lagi menerima
kocokan tangan mungil Agnes, dan mereka bergantian menyetubuhi seluruh
lubang tubuh Agnes. Agnes tak tau lagi berapa lama ia bercinta dengan
mereka, namun samara-samar ia melihat Kaka masuk ke dalam kamar dan
bergabung dengan mereka.
Paginya Agnes terbangun dengan penis Kaka menancap tegar di anusnya,
dengan sedikit lemas Agnes melangkah ke dalam kamar mandi, dan membasuh
tubuhnya dengan air hangat di bawah shower. namun tak lama kemudian, Kaka
dan seorang tukang ojeg masuk dan menyanwich Agnes sambil berdiri. tukang
ojeg tersebut menyodominya sambil meremasi payudara Agnes, dan Kaka ber
French kiss ria dengan Agnes.
Agnes keluar dari kamar mandi bertelanjang bulat karena mereka
menyembunyikan handuk miliknya. Agnes lalu berjalan santai ke meja makan.
Jai menantinya dengan senyum nakal, ‘makan dulu non biar kuat di ewe sama
kita-kita’ ia lalu menyuruh agnes duduk dipangkuannya dan Agnes mulai
sarapan dengan penis di anusnya, dan sarapannya diakhiri dengan semburan
sperma di anusnya.
Melihat cuaca yang cerah, Agnes melangkah ke kebun belakang untuk
menikmati suasana, dan ia ditunggu oleh para kuli bangunan.
Satu orang menyuruh agnes ber woman on top, yang satu meminta Agnes
mengangkanginya, satu orang menyodomi Agnes, yang satu lagi melengkungkan
tubuh Agnes sampai hanya bahu dan kepalanya tertahan di tanah, dan
menyetubuhinya dengan brutal. orang terakhir mendapat deep throat dari
Agnes, dan ia menyemburkan spermanya ke wajah Agnes, melihat ini teman
temannya mengikutunya dan menyemburkan sperma ke seluruh tubuh Agnes, yang
sudah lemas terbaring di rumput. Dan kemudian Agnes jatuh tertidur di
rerumputan itu di selimuti angin gunung dan sinar mentari, setelah sekitar
3 jam ia disetubuhi ke lima orang itu
Agnes kemudian terbangun ketika hari sudah berangsur petang, Ia membasuh
tubuhnya menggunakan selang penyiram rumput, para ‘penggemarnya menatap
Agnes penuh birahi melihat tubuh berkilat mulus sang idola’
Mereka memberikan Agnes kesempatan untuk beristirahat sebelum akhirnya
mereka membawa Agnes ke dekat perapian, mereka menyuruh Agnes untuk
menghibur mereka, dan Agnes menjawabnya dengan tarian erotis, dan gerakan
sensual.
Keringat yang mengalir membuat tubuh Agnes tampak makin sensual ditemaram
perapian.
Agnes benar-benar liar, gairah sexnya mengalir bak air bah, jebol seperti
kuda binal lepas dari kandang, walaupun sebenarnya yang menyetubuhinya
adalah orang kampong yang tidak selevel dengan dirinya. Agnes tidak
perduli, yang diperlukannya adalah pemuas dahaganya akan sex dan itu
diperolehnya dari mereka.
Bahkan hinaan justru membuatnya makin bernafsu, seperti ketika seorang
kuli berkata ‘gila nih cina, memeknya seret dan sempi banget, ada empotnya
lagi’
atau ketika rekannya tukang ojeg bilang ‘iya nih, gua udah berapa kali
dapet daging cina, biasanya becek, apalagi abis dipake si Kaka, biasanya
memek dan boolnya nya langsung longgar.’ dan tujkang ojeg itu langsung
menusukkan penisnya ke vagina Agnes yang masih dipakai kuli bangunan. ‘
Biar longgar’ ejeknya.
Atau ketika Kaka berkata ‘Entotannya memang hebat, lebih hebat dari bayur
yang sering gua pake di warem. Sepongannya juga mantap’, sambil menekan
kepala Agnes agar penisnya bisa masuk lebih dalam lagi ke tenggorokan
Agnes, sembari Jai yang hobi menyodominya menggenjot anusnya dengan penuh
nafsu diledek ‘hobi banget si lo ewe boolnya?’
‘Mumpung ada kesempetan. Kapan lagi bisa ewe bool artis kaya gini, lagian
bini gua mana mau di ewe model begini.’
Semua hinaan itu dianggap pujian oleh Agnes, karena berarti ia berhasil
memberikan kepuasan pada penggemarnya, dan seharusnya itu yang terjadi di
mana penggemar mendapatkan yang terbaik dari idolanya, dalam kasus ini sex
terhebat, liar dan menjurus brutal.
Selain itu Agnes menganggap ucapan mereka sebagai penghargaan atas
usahanya berlatih keras setiap saat untuk mempertahankan bentuk tubuhnya
dan kelenturannya, ramuan-ramuan yang diminum untuk stamina tubuhnya serta
treatment khusus untuk vagina dan anusnya yang menjadi pelabuhan penis
penggemarnya sehingga memiliki kelenturan mulut ular yang mampu menelan
mangsa yang besar namun dengan cepat kembali ke bentuk aslinya.
Keesokannya Agnes memutuskan untuk kembali karena ada pekerjaan yang harus
dikerjakannya.
Kaka berkata ‘kita punya oleh-oleh buat non’, sambil mereka menelentangkan
tubuh Agnes dan mengangkat kakinya kea rah dada. kaka menyelipkan potongan
bagian atas botol aqua ke dalam vagina Agnes, dan menuangkan sperma dingin
satu gelas bir besar yang mereka kumpulkan pada saat Agnes tertidur
kelelahan.
Agnes menggeletar merasakan dingin di vaginanya, dan setelah seluruhnya
terserap, Kaka mencabut ‘corong’ itu dan menutup celah vagina Agnes dengan
lakban sehingga sperma mereka tidak dapat keluar dari dalam vagina Agnes.
Mereka tertawa melihat tubuh agnes menggelinjang, menggeletar seperti ayam
disembelih merasakan dingin di vaginanya yang menstmulasinya untuk
kemudian mengejang hebat dan berteriak ‘gilaaaaaaaaaa’ seiring orgasme
terdahsyat yang diperolehnya. Setengah jam kemudian Agnes baru bisa
mengusai diri.
Para ‘penggemarnya’ mengambil semua baju Agnes sebagai kenang-kenangan
sehingga Agnes pulang hanya dberbalut tanktop putih tipis ketat, yang
dengan jelas mencetak lekuk tubuhnya, terutama putingnya dan daerah
areolanya nyang berwaran coklat. Dan celana hot pants pendek model hipster
yang tidak dapat menutupi pangkal pantat Agnes dan bagian depannya
bermotif jala halus, sehingga lakban yang menutupi vaginanya membayang
jelas. Dan secara keseluruhan membuatnya makin tampak seperti professional
bitch
Agnes tidak perduli karena ia sendiri memperoleh kepuasan amat sangat,
karena dahaga sexnya terpuaskan dengan kebrutalan mereka dan keroyokan
yang dialaminya.
wajahnya menyunggingkan senyum puas, liar dan binal, dan tampak
berseri-seri. Tubuhnya tampak makin berisi, segar bercahaya, terlebih
setelah mendapat donor protein di seluruh tubuhnya termasuk yang sekarang
mulai terserap di vaginanya.
Selama perjalanan pulang yang dipikirkan Agnes hanya satu,. Mencari waktu
yang tepat untuk kembali ke villa itu dan berpesta sex dengan
‘penggemarnya’.
No comments:
Post a Comment